DNA 2010-2011
DESAUAN BISING MELEBUR DENGAN UDARA SENJA
MENENGGELAMKAN RINTIH PEJUANG JALAN
KICAUAN BURUNG PUN MERIAHKAN
SIANG MULAI LELAH DENGAN DUNIANYA
BERGANTI MALAM YANG BELUM GULITA
SURAU-SURAU BERKERUMUNAN SANTRI
MENGAIS GUNA KAJI-KAJIAN ILMU
MEREKA MENGAJI, MENGHEMPAS NIKMAT
SEBUTAN ASMAMU…
DARUNNAJAH, penyubur mata dengan pesona wisata hatinya. Mengapa demikian?
Sang ulamanya mendoa seluruh lingkungan untuk selalu berzikir, tanpa melupakan Sang Pengasih yang selalu dipuja puji segenap maklukNya. Inilah pondokku, disini asa, harapan dan impian masih terkubur tanpa cahaya, namun kelak akan menerangi jalan santrinya yang berserah diri dan bersabar demi selurus hidup. Sejuta pengalaman dan pendidikan melatarbelakangi suasana para penghuni. Terkadang suka duka benci dan cinta itulah yang menjadi hiasan dunia, bukan sebuah musibah yang disesali atau nikmat yang patut dipamerkan. Disini kita bersama, disini kita menggema takbirNya.
Sejenak kami sempat berpikir “sudahkah kami pantas menjadi seorang santri?”, apa yang sudah kami lakukan untuk pondok ini? sudahkah kami mengabdi dan membalas jasanya? walau tak tampak, namun jiwa kami merasakan hangat jasanya, betapa besar pengaruh indah kami temukan didalamanya. Belum pantas, sungguh belum pantas. Tak cukup kami membalas cinta pondok surgawi ini. Layaknya sebuah pepatah “mengharap nikmat pesona nirwana, namun tak pernah berjuang untuk menjadi penghuninya”. Kami tak mau itu, kami akan berusaha abdikan hati ini padamu. Pondok pemberiku ilmu, pondok pemberiku kasih, karenamu kami bersama, karenamu kami berilmu, karenamu kami disini, karenamu kami belajar bersyukur, karenamu kami belajar mencintai, karenamu kami berikhtiar, dan karenamu kami mulai meniti jalan lurus Ilahi.
Ridhoi kami wahai ulamaku… Terimakasih atas semua keberkahan… yang sulit tergantikan….
Guratan hati anak-anakmu……..
0 komentar:
Post a Comment