Tuhan, apa kabarMu hari ini?
Sedang tersenyumkah? Aku harap begitu..
Tuhan.. aku ingin bercerita.. entah berapa kali aku merasakan sepi ini,bukan karena tiada hadirMu,, justru tiap ku bernapas, kau selalu alirkan kesejukan udara,, walau dalam kondisi seburuk apapun,, bukan pula karena tak ada sahabat disekelilingku,, malah adanya mereka aku mampu merasakan sebahagian indahnya hidup.. namun ada sebab mengapa ku merasa begitu sepi?
Dia bukan musuhku,,bukan pula karibku,, dia hanyalah seorang yang tiba-tiba muncul dan merubah segala rotasi jalanku, akan berkepanjangan atau tidak, Cuma Kau yang tahu kan??
Aku tak memintaMu untuk memberitahu secuil rahasia.. aku hanya butuh sekepalan semangat yang mampu membawaku ke dunia kesyukuran penuh senyum.
Ya Rabb, aku tidak betah.. Jujur aku tidak betah menahan pilu.. Disaat mereka semua berharap, mengapa aku tak jua berharap? Kau lah Pengaturku, diriku justru menolak dan entah akan membuat mereka berbalut kecewa atau tidak. Lagi-lagi hanya Kau yang tahu…
Aku percaya ketika Kau ikrarkan janji dalam Kitab terbaikMu, bahwa ketika Kau mencintai seseorang, Kau akan mengujinya dengan caramu, terbaik atau justru terburuk, tergantung dengan kekuatan seorang hamba. Aku ingin ketika cobaan menghadang semangatku, jiwaku bertekad untuk lulus darinya. Lulus dari segala keburukan dunia yang kau timpakan untuk menilai keikhlasan dan kesabaran. Namun, begitulah aku, manusia kerdil yang tak kuat bila mendengar bisik setan. Terkadang ia menggodaku jauh untuk masuk ke jurangnya, merayu manja..
Ya Allah, beri ia jalan lain yang lebih indah, begitu juga denganku. Maaf, memang segala harus kusyukuri, namun jika seperti ini, bagaimana caraku bersyukur? Haruskah aku memaksa kehendak orang lain untuk tersenyum riang sedang ragaku menangis? Jika memang itu jalanMu untukku, tuntun aku untuk bersabar Ya Allah…
Aku bukan hamba yang mampu berkorban demi orang lain.. Aku bukanlah manusia baik.. Aku tidaklah hanya sebuah bangkai berjalan yang kau tiupkan selurus roh dan jiwa.. Namun salahkah aku mencoba menjadi hambaMu yang baik? Ku rasa jawabannya, tidak salah sama sekali, betul bukan???
Dalam sujud, aku merangkai kata,, ketika rukuk, aku juga berharap sesuatu yang TIDAK MUNGKIN,, namun sekali lagi aku percaya janjiMu, bahwa Kau tidak akan mengubah nasib seseorang atau kaum sebelum ia atau mereka mengubahnya sendiri.. aku ingin seperti orang2 yang berusaha berubah demi kebaikan, untuk semakin dekat denganMu, tolong Ya Rabb, bawa aku,, bawa aku kepada hambaMu yang mampu meneduhkanku,,dekatkan padaKu makhluk pilihanMu agar ku semakin mengenalMu, agar saling merajut benang kasih kepadaMu,,bukan sekarang, bukan hari ini, namun Kau yang lebih mengerti kapan waktunya..
TAPI…
Aku butuh Ya Allah, aku butuh,,entah seseorang atau sesuatu, yang bisa menghapus sepi ini,, bagaimana cara agar dia mengerti keadaanku? Harus berapa kali kutunjukkan padanya bahwa aku tidak bisa, tidak betah, bahkan tidak suka dengan semua ini? Racunku.. dia benar2 racunku..
Namun, sebagai hambaMu yang mencoba berikhtiar untuk menjadi orang baik, aku ingin racunku menemukan korban yang terbaik bagi hidupnya, tapi bukan aku. Jangan aku. Aku ingin menjadi korban lain yang racunnya menyengat hangat dan menghasilkan kesyukuran. Seperti yang kutuliskan diatas Ya Rabb. Subhanallah, aku yakin Kau lebih mengerti maksudku, Kau paling mengerti ciptaanMu. Betul?
Ya Rabb, terimakasih. 3 hari berlanjutnya surat ini, ketika ku beristirahat sejenak, kau bawa aku mengenal kata2Mu melalui sebuah buku. Terimakasih karena selalu setia ajariku makna hidup lewat segala hal. SkenarioMu ini akan aku usung setegar mungkin agar kelak aku bisa bahagia bersamaMu, wahai Sang Maha Indah..
Bernafaslah sayang.. bernafaslah.. biarkan udara itu bercengkrama hangat dengan sekitarnya “ Aku bersaksi bahwa Allah adalah Tuhanku, Islam adalah agamaku, dan Muhammad adalah nabiku “.
Al-faqeerah ila Allah…
